COMPONENT | Amount | %Daily Value |
5-HydroxyTryptophan (5HTP) (Informasi Selengkapnya) | 25mg | N/A |
Valerian (Informasi Selengkapnya) | 300mg | N/A |
Vitamin B6 (Pyridoxine) (Informasi Selengkapnya) | 4mg | 200% |
RECOMMENDED USAGE: Take 1 to 2 capsule of Relactein nightly 1-2 hours before bed. Also, 1 capsule any time for relaxation and tranquility. (do not use when attention is needed) |
Rp540,000 (34 PV) |
Setiap malam tubuh Anda memerlukan zat biokimia alami yang kuat untuk memicu ketenangan dalam otak dan tubuh. Jutaan orang menderita insomnia atau mengalami kesulitan untuk rileks secara nyaman atau tidur nyenyak. Lebih dari 74% orang dewasa di Amerika Serikat mengalami gangguan tidur beberapa malam dalam seminggu. Lebih dari satu di antara 3 orang (37%) kurang produktif di siang hari karena mengantuk yang diakibatkan oleh kekurangan tidur di malam hari. Relactein menggunakan molekul tidur biokimia yang dipercaya oleh para ilmuwan FKC jauh lebih aman dibandingkan obat tidur yang diresepkan dan tidak membuat ketagihan, sehingga dapat membuat Anda tidur lebih sehat.
Ringkasan:
- Menyediakan substansi biokimia untuk otak agar dapat memproduksi hormon serotonin dan melatonin.
- Memberikan efek mengantuk dan tidur yang alami dengan cara membantu otak memicu rasa tenang dan mengantuk.
- Menyediakan zat biokimia penenang yang lebih efisien dan lebih aman.
- Menyediakan vitamin yang amat dibutuhkan tubuh, yang mana vitamin ini juga membantu Anda tidur lebih lelap.
- Membuat otot merasa rileks sekaligus meningkatkan produksi dan penyimpanan energi.
- Menyediakan herbal alami yang menjaga molekul yang menenangkan sistem syaraf.
Fakta dan Catatan Angka Problem dengan Tidur:
Jutaan orang mengalami kesulitan untuk menenangkan diri/bersantai atau tidur dengan cepat, nyaman, dan lelap selama waktu yang cukup. Lembaga The 2002 National Sleep Foundation menemukan fakta bahwa 74% orang dewasa di AS mengalami kesulitan tidur selama hari kerja sepanjang minggu. Hampir 39% di antaranya tidur kurang dari 7 jam sehari setiap malam. Lebih dari satu di antara tiga orang atau sekitar 37% merasa sangat mengantuk di siang hari sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Angka-angka ini jelas berbicara tentang kondisi yang serius! Hanya di AS saja, tercatat sekitar 10-40% orang dewasa mengalami intermittent insomnia (ketidakmampuan tidur), dan 15% mengidap kesulitan tidur untuk jangka waktu lama. Kesulitan untuk tidur secara alami, bukan hanya merupakan masalah di AS, tetapi sudah menjadi masalah dunia.
Tekanan dan Insomnia:
Mencapai rasa tenang dan rileks adalah kunci untuk dapat tidur dengan cepat dan lelap. Masalahnya mungkin terpulang pada tekanan yang terjadi secara terus menerus dan kurangnya kemampuan untuk bersantai. Tekanan dan insomnia mengakibatkan kelelahan, kurang dapat berkonsentrasi dan memusatkan perhatian, mudah terganggu dan depresi. Insomnia juga mengakibatkan penurunan kinerja, kecelakaan lalu lintas, dan terpaksa harus dirawat di rumah sakit. Harga yang harus dibayar untuk penurunan produktifitas dan kecelakaan yang terjadi karena masalah tidur, melebihi $100 Juta per tahun. Kesulitan tidur juga dapat memicu penyalahgunaan minuman beralkohol dan obat tidur yang dapat membantu seseorang untuk tidur.
Masalah tekanan jiwa dan tidur, sangat sering terjadi namun penyebabnya sangat bervariasi termasuk kondisi medis, sosial dan psikologis, serta penggunaan atau penyalahgunaan obat kimia. Penyebab utama atau penyebab umum dari tekanan dan insomnia biasanya berhubungan dengan pikiran/kecemasan. Otak terlalu aktif tanpa memikirkan untuk beristirahat dan tidur. Itulah sebabnya obat yang 'membius' otak sangat populer, namun sangat beresiko untuk digunakan.
Obat Tidur:
Obat buatan/artifisial yang membantu relaksasi dan tidur, seperti antidepressants dan benzodiazepines yang menimbulkan efek tidur, telah dikonsumsi dalam jumlah besar. Pengaruh negatif dari obat-obatan ini bervariasi mulai dari kecanduan dan ketergantungan hingga berbagai masalah kesehatan lainnya. Benzodiazepines, jika dikombinasikan dengan obat-obatan lain atau minuman beralkohol dapat mengakibatkan kerusakan hati, sakit kepala, mulut kering, kegelisahan, penurunan gairah seksual, mengantuk, pengurangan jumlah sel darah putih, dan problem kejiwaan jika digunakan untuk jangka waktu yang lama.